Variasi Hajatan Kekinian
Rencana-rencana yang sudah dilist mungkin sejak satu tahun silam, terpaksa harus ditunda bahkan dibatalkan oleh si pemiliki acara. Mudah saja kita menjumpai acara yang sangat nampak mengalami perbedaan di masa pandemi dengan keadaan seperti pada umumnya. Hajatan atau biasa disebut dengan “nduwe gawe”. Siapa yang menyangka acara pernikahan yang seharusnya digelar dengan meriah harus pupus, berhenti pada acara yang sederhana yang tidak menimbulkan banyak orang yang berkerumun.
Pada bulan Oktober yang lalu, di Langenharjo Sukoharjo ada tiga acara pernikahan yang berlangsung di sana. Acara tersebut mengundang banyak sorotan warga sekitar karena acara tersebut bisa disebut mengundang kerumunan. Mengapa? Tamu yang hadir dalam acara tersebut membuat orang yang melihatnya benar-benar tercengang sembari khawatir mengingat kondisi saat ini.
Model hajatan yang digelar juga memberlakukan protokol kesehatan yang ada seperti menyiapkan tempat mencuci tangan, baik pemilik acara maupun tamu diharuskan mengenakan masker. Namun dengan terlalu banyaknya orang tidak menungkinkan jika antara orang satu dengan orang yang lain bisa saling menjaga jarak sesuai aturan. Rupanya si pemilik acara juga tidak membuat peraturan dalam acaranya tersebut. Peraturan yang dimaskud seperti tidak memperbolehkan tamu yang hadir membawa anak berusia di bawah 10 tahun.
Acara hajatan pasti berkaitan dengan acara bersalam-salaman ketika datang dan akan pulang untuk berpamitan. Lalu bagaimana dengan acara tersebut di masa saat ini? Apakah bisa dihilangkah? Menurut pendapat salah seorang warga yang datang pula pada acara tersebut memberikan argumen tentang hal itu. “Ya tidak perlu bersalaman aja lah mbak, kan semua juga sudah tau kalau saat ini memang harus menjaga jarak. Nanti yang punya acara juga tau kalau kita datang tanpa harus bersalaman” ujar warga. Memang sebagian besar warga tidak melakukan kegiatan bersalam-salaman tersebut namun masih ada pula orang yang nylonong bersalaman.
Untuk waktu pelaksanaan acara hajatan tersebut rupanya tidak ada pemendekan waktu. Jadi berjalan pada umunya, seakan-akan tidak ada masalah apapun. Acara dimulai sekitar pukul 13.00-16.00 WIB. Seharusnya untuk urusan waktu harus dipersingkat. Bisa dipercepat pelaksanaanya, acara yang diadakan bisa lebih simpel sehingga tidak menghabiskan banyak waktu. Dan untuk tamu, jika memang ingin mengundang rekan-rekan dalam jumlah yang banyak harus menggunakan model pembagian waktu untuk bertamu. Sehingga tidak dalam waktu yang bersamaan dan tidak menimbulkan kerumunan yang begitu merajalela.

Komentar
Posting Komentar