KONDISI HIK DI SOLO BARU DI MASA PANDEMI

                                      KONDISI HIK DI SOLO BARU DI MASA PANDEMI

    Siapa yang tidak tahu kondisi malam hari di Bundara Solo Baru? Tentunya kita semua mengetahuinya. Bundaran Solo Baru atau lebih akrab disebut Bundaran Soba setiap hari mulai petang menjadi pusat jajanan atau disebut HIK. Orang dari berbagai daerah pun pernah mencoba dan menikmati bersantai di bundaran Soba. Mereka dating bersama teman, keluarga, pasangan, atau sendiri. Lebih dari 5 HIK yang membuka lapak di sana, jika tidak sedang hujan biasanya pemilik lapak menggelar karpet di samping atau di atas trotoar yang telah disediakan. Tentunya dengan komitmen selalu menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya makanan dan minuman di HIK saja, di sana juga ada penjual bakso bakar, bakso goring, nasi goring, somay, batagor, dan sempol. Musim hujan seperti saat ini menjadi pilihan yang cukup berat bagi para pembeli karena mereka hanya sekadar membeli makanan dan harus di bawa pulang. Apalagi ditambah dengan adanya COVID-19 serta aturan-aturan PSBB di wilayah Sukoharjo Makmur. 


 https://id.foursquare.com/v/bundaran-solo-baru/4be4fcdf9026ef3b25b20a38/photos

             Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) 2021 di pulau Jawa dan Bali diterapkan oleh pemerintah. Aturan PSBB Jawa Bali tersebut berlaku mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2020. Pemkab Sukoharjo menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB lebih awal daripada ketentuan pemerintah pusat yakni pada 9 Januari. Petugas melakukan pengawasan ketat disemua wilayah. Ada dua hal yang menjadi titik berat pada penerapan PSBB tersebut, yaitu penegakan protokol kesehatan dan isolasi mandiri terpadu bagi pasien positif tanpa gejala. Penerapak tersebut dilakukan Pemkab Sukoharjo salah satunya sebagai upaya percepatan penanganan kasus virus corona. Sebab melihat perkembangan data sekarang diketahui angka kasus positif virus corona di Sukoharjo masih tinggi. Hal tersebut menjadi catatan serius bagi daerah termasuk pemerintah provinsi dan pusat. Sebelum dilaksanakan penerapan PSBB telah disusun aturan terkait untuk mengatur pembatasan kegiatan di masyarakat. Selain itu juga telah disosialisasikan kepada masyarakat mengenai waktu pelaksanaan PSBB. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk mematuhi aturan tersebut demi kebaikan bersama.

Pada hari pertama penerapan PSBB di Sukoharjo aktivitas masyarakat tidak terlalu banyak berubah. Lalu lintas kendaraan masih terlihat ramai di jalan, hal sama juga terlihat di pusat keramaian seperti pasar, mall, rumah makan atau warung makan. Meski begitu pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Petugas dari tim gabungan langsung melakukan pengetatan pengawasan pada hari pertama penerapan PSBB di Sukoharjo. Petugas mengawasi disemua wilayah sejak pagi hingga malam hari. Sebab pada penerapan PSBB masyarakat dibatasi semua aktivitas kegiatan termasuk bagi pelaku usaha maksimal hingga pukul 19.00 WIB harus sudah tutup.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virud Corona Sukoharjo sudah meminta pada petugas ditingkat kecamatan hingga desa dan kelurahan aktif membantu melakukan pengawasan PSBB. Monitoring akan dilakukan dengan mengawasi hingga ditingkat paling bawah RT/RW. Termasuk diantaranya terhadap warga positif virus corona. Pelaku pelanggaran protokol kesehatan selama penerapan PSBB tetap akan ditindak dan mendapat sanksi tegas dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virud Corona Sukoharjo. Hukuman tersebut seperti tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) berupa denda uang tunai Rp 50.000 untuk perorangan dan Rp 500.000 bagi pelaku usaha.

Rini ssalah satu pemilik HIK di Soba merasakan imbas yang cukup berpengaruh terhadap pendapatan keluarga mereka. “Ya saya kan toto-toto HIK jam 4 sore mbak, terus belum tentu langsung rame pembeli terus kalo jam 7 malam udah dioyak-oyak disuruh tutup terus saya dapet apa mbk, belum dapet apa-apa” ujar Rini. Aturan baru tersebut membuat mereka para pemilik HIK lebih memilih tidak jualan sama sekali karena tidak ada hasil yang bisa didapat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Panjang Warung Burjo : dari Kacang Ijo hingga Berubah menjadi Warmindo (Topik I, II, III)